Kenapa harus sampai PKD, cerita salah satu kader rayon al freire ketika PKD Eksternal

        

ketika forum FGD berlangsung

        PKD (Pelatihan Kader Dasar) merupakan salah satu bentuk jenjang kaderisasi formal dari PMII yang dilaksanakan setelah MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru). PKD (Pelatihan Kader Dasar) yang diadakan oleh Rayon ‘Pendobrak’ Muhammad Yunus Al-Muys adalah PKD yang ke-8, yang dilaksanakan pada tanggal 12-15 Juni 2024 yang bertempat di Sanggar Bakti Gerakan Pramuka Kwarcab Tulungagung.

    Tema yang diangkat oleh Rayon Pendobrak Muhammad Yunus Al-Muys adalah “Ngayahi Kakuwatan Nalar: Kawula Kang Satriya”. Dengan tema tersebut diharapkan para kader-kader PMII yang mengikuti PKD VIII ini mampu untuk mengasah intelektualnya dan mampu melek dan menganalisis dengan baik akan kasus-kasus yang ada di sekitar, sehingga ia bisa menjadi seorang kesatria atau seseorang yang pemberani.

        PKD (Pelatihan Kader Dasar) ini memiliki peserta sejumlah 26 kader, yang didominasi peserta dari Rayon Pendobrak Muhammad Yunus Al-Muys. Selain itu ada peserta lain yang berasal dari Rayon A-Freire, Al-Khawarizmi, dan Adab dan Dakwah yang dimana ketiga Rayon tersebut berasal dari Komisariat UIN SATU. Selain itu juga ada peserta dari Komisariat UNWAHA, Jombang.

        PKD (Pelatihan Kader Dasar) ini menjadi momen atau proses penting dan berharga bagi setiap kader. Karena pada tahap kaderisasi ini para kader PMII diajari untuk mengenal lebih mendalam tentang nilai-nilai organisasi. Selama empat hari, kami dibekali dengan materi seputar sejarah, ideologi, dan gerakan PMII di berbagai bidang. Proses pembelajarannya pun tidak serta merta hanya melihat dan mendengarkan materi saja. Tetapi juga melalui diskusi kelompok, presentasi, bahkan ada pembelajaran praktek melakukan aksi (demo) yang dimana hal itu selain melatih intelektual juga dapat melatih kerjasama tim.

foto saat kami melakukan simulasi aksi

        Ketika sesi diskusi dengan kelompoknya masing-masing selain dituntut untuk memahami materi yang telah diajarkan kami juga dituntut untuk membahas isu-isu terkini yang terjadi di masyarakat dan di lingkungan sekitar. Setelah setiap kelompok diskusi dan melakukan riset tentang isunya, setiap kelompok juga diharuskan untuk mempresentasi dan menyampaikan gagasannya di depan kelompok yang lain. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan intelektual para peserta tetapi juga membuat para peserta memiliki wawasan tentang masalah-masalah yang terjadi di masyarakat dan mampu memberikan solusi-solusi atau pencegahan terkait masalah tersebut.

        Setiap serpihan momen yang tercipta adalah kenangan yang sangat berharga. Kegiatan PKD ini mengajarkan kami untuk saling menghargai, percaya pada rekan satu tim, dan memecahkan masalah secara kreatif. Rasa kekeluargaan yang tercipta pada PKD Rayon Pendobrak Muhammad Yunus Al-Muys ini juga sangat tinggi. Walaupun berasal dari Rayon eksternal tetapi kami tetap dirangkul seperti teman yang sudah lama kenal.

        Ketika hari terakhir pelaksanaan PKD VIII ini dilakukan pembaiatan yang dimana banyak kader yang menagis terharu karena telah berhasil melewati proses PKD VIII ini dengan lancar. Ketika penutupan juga para peserta yang aktif diberikan reward buku-buku yang sangat berguna. Selain itu juga banyak kader yang saling bertukar kontak agar tetap terjadi silahturahmi yang baik dan semuanya mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa lagi.

        PKD yang dilaksanakan ini juga sangat meratukan para kader-kader PMII. Kami dilayani secara baik dan sangat maksimal oleh para panitia. Setiap makanan dan minumnya habis selalu di revil lagi. Namun, namanya acara selalu ada kekurangan, menurut saya pribadi kekurangan dari acara PKD VIII ini adalah tempatnya, karena bagian kamar mandinya pun kotor dan terlihat tidak pernah di jamah oleh manusia. Selain itu, ketika malam tiba, tempat duduk peserta ketika materi yang duduk di samping jendela sering sekali dikerubungi oleh nyamuk karena tempatnya yang memang berdekatan dengan sawah. Seharusnya para panitia juga menyediakan obat nyamuk di ruang materi.

Penulis : Sahabat Linda (Kader Rayon Al-Freire)

Komentar